Rabu, 16 Mei 2012

Jenis Busi Motor dan Perawatannya

 

Jenis Busi Motor dan Cara Perawatannya

 Busi merupakan salah satu komponen penting motor. Jika komponen ini tidak dirawat dengan baik niscaya kita tidak bisa mengendarai motor dengan nyaman. Busi merupakan komponen yang berfungsi memercikkan api listrik. Percikan api listrik ini diperoleh dari  tegangan tinggi yang berasal dari ignition coil. Dengan adanya percikan api tersebut, mesin motor akhirnya bisa bekerja.

Ada beberapa jenis busi yang beredar di pasaran. Agar kita tidak salah pilih, kenali dulu dengan cermat masing-masing jenis busi berikut ini:
 

  • Busi Standar. Bagian ujung elektrodanya berbahan dasar nikel sedangkan pusat elektrodanya berbahan platinum. Pusat elektroda berdiameter 0,6 mm – 0,8 mm. Jarak tempuh busi mencapai 20 ribu km. Busi jenis ini merupakan busi asli motor saat pertama dikeluarkan dari fabrikan.

 

  • Busi Iridium. Bagian ujung elektroda berbahan dasar nikel dan pusat elektroda berasal dari iridium alloy. Pusat elektroda berdiameter 0,6 mm – 0,8 mm. Jarak tempuh busi mencapai 50 ribu km hingga 70 ribu km. Busi jenis ini sangat awet dan cocok digunakan untuk motor besar (di atas 150 cc).


  • Busi platinum. Bagian ujung elektroda terbuat dari nikel dan pusat elektrodanya menggunakan platinum. Diameter pusat elektrodanya antara 0,6 mm – 0,8 mm. Jarak tempuh busi mencapai 30 ribu km sehingga cocok bagi para pecinta touring.

 

  • Busi Racing. Busi jenis ini tahan terhadap suhu mesin  dan kompresi yang tinggi. Jarak tempuh busi antara 20 ribu km hingga 30 ribu km dengan rpm di atas 6000 serta pada suhu mesin yang tinggi.

 
 

  • Busi Resistor. Busi ini berfungsi sebagai pelindung komponen digital elektronik pada motor.
Busi harus dirawat dengan baik agar tidak mengalami kerusakan. Jika busi rusak maka motor akan mogok. Akibatnya kita tidak bisa mengendarai motor sampai ke tujuan. Berikut ini sejumlah tips perawatan busi yang perlu kita perhatikan:
  1. Bagi pengguna motor baru, cek kondisi busi ketika mencapai jarak tempuh 1000 km dan setiap pertambahan 3000 km. Busi perlu diganti setiap jarak tempuh mencapai 6000 km.
  2. Bersihkan area di sekitar lubang besi dengan menggunakan kain bersih. Indikasi busi kotor yakni motor sulit dihidupkan. Agar busi mudah dibersihkan, rendamlah busi dalam minyak tanah atau bensin. Lalu bersihkan busi dengan sikat kawat. Kemudian keringkan dengan kain bersih.
  3. Rajinlah memeriksa kondisi busi. Caranya, lepaskan busi dengan bantuan kunci busi. Priksa dengan teliti kondisinya. Pembakaran mesin motor berjalan baik jika busi berkerak abu-abu dan kering. Namun jika busi berkerak hitam dan basah, berarti pembakaran mesin motor sudah tidak mampu bekerja optimal.
  4. Gantilah busi yang telah rusak menurut spesifikasi mesin.

SEMOGA BERMANFAAT>


0 komentar:

Posting Komentar

 
Free Joomla TemplatesFree Blogger TemplatesFree Website TemplatesFree Wordpress Themes TemplatesFree CSS TemplatesFree Wordpress ThemesFree CSS Templates dreamweaver